Kenapa Tuhan mesti SATU, Karena Satu Tuhan saja kita sudah repot ibadah kepada-Nya. Apalagi kalau Tuhan banyak. Penyataaan sangat philosofis dari Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, MA. (Menteri Agama Republik Indonesia.
Pernyataan ini sebagai isyarat sekaligus syarat bahwa inti beragama itu tauhidullah (meyakini Tuhan itu hanya SATU). Tuhan Yang Maha Satu tidak menjadi banyak karena banyaknya agama. Tuhan dalam keyakinan semua umat beragama adalah Dzat Yang Maha. Konsep Tuhan Allah dalam keyakinan Islam sebagaimana didefinisikan Syaikh Nawawi Al-Bantani sebagai اسم لذات الجوب nama Dzat Yang Wajib Ada. Para filosuf mendefinikan Tuhan sebagai Dzat Yang Maha ADA, ADA sebelum yang ada ini ada, ADA setelah yang ada ini ada, dan ADA setelah yang ada ini tidak ada.
Tuhan itu MAHA AWAL tanpa mulai, dan MAHA AKHIR tanpa penutup. Karena sesuatu yang berawal pasti berakhir, dan sesuatu yang berakhir pasti berawal. Itu hanya berlaku bagi makhluk. Sedangkan Khalik, tidak berawal dan pasti tidak berakhir. Atas kenyataan itu, makhluk memiliki fungsi penghambaan (‘ibadatun) sebagai seorang hamba (‘abdun) kepada objek yang diibadati (ma’budun) yaitu Tuhan. Tuhan dimaksud dijuluki sebagai Allah dan 99 asma lainnya dalam al-Asma al-Husna. Dan sebutan lain dalam agama lain. Seperti YAHWEH, YEHOVA dan YAHU…Robunallah

Oleh: Tata Sukayat
Angkatan: 1996